Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2020

Meneladani Kemaha Lembutan-Nya

Hai Dear, Apa kabar semua? Memasuki minggu ketiga beribadah, bekerja dan belajar di rumah, hmmm.. semoga semangat nggak down dan tetap menyala, ya! Meski nggak dipungkiri, sebagai makhluk sosial, pasti butuh keluar untuk interaksi dengan sesama (hela nafas super panjang.. dan terus husnuzhan kondisi yang tak mudah ini akan segera berakhir, hiks!) Btw, ngomongin semangat yang mulai kendor.. kondisinya sama persis dengan iman sebenarnya ya! Kok sama? Iya.. karena iman bisa bertambah dan bisa berkurang.. hiks! Nah, diskusi tentang iman, ada yang pernah nggak merasa jauh (dan dijauhkan Allah?) perasaan aja, sih sebenarnya . Sebab jelas, Allah nggak pernah ngejauh dari hamba-Nya. Hanya karena dosa, kesombongan, kekhilafan yang membuat kita jauh dan ngerasa ditinggal oleh-Nya! L Andai kita mau melihat lebih ‘dalam’ keluhuran dan kemuliaan Dzat-Nya, Allah Yang Maha Rahman juga memiliki sifat al- Lathif yang juga salah satu nama baik ( Asma-ul Husna )   Allah. Al-Lathif yang...

Empat Pesan Kebaikan Dari Al-Qur’an

Memasuki minggu kedua bekerja, belajar dan beribadah dari rumah sesuai anjuran Presiden Joko Widodo, ada banyak hal yang mendadak berubah. Pola pembelajaran anaka-anak/ siswa dan mahasiwa yang sebelumnya tatap muka di sekolah menjadi home/ e-learning, system penjualan offline sekarang ramai-ramai beralih ke online. Termasuk pertemuan, meeting, kajian, beralih ke dunia virtual/ maya! Praktis, dalam sekejap, #CoVid19 telah mengubah tatanan hidup masyarakat dunia! Memang tidak mudah untuk tetap #DiRumahAja terlebih bagi mereka yang harus bekerja/ berikhtiar keluar rumah; para pedagang kaki lima, kurir barang yang tentu harus keluar demi mendapat rupiah, penyedia jasa angkutan online yang mulai sepi orderan hingga tentu para petugas kesehatan yang terus bekerja di garda terdepan. Seakan tak punya pilihan, kita semua yang bisa menyelesaikan pekerjaan di rumah tentu harus bisa sesegera mungkin menyesuaikan diri dalam kondisi rentan ini; termasuk pandai menyesuaikan diri dan disiplin wak...

Mencium Harumnya Surga

            Belum selesai kepedihan kita semua tentang banjir yang melanda Ibukota di awal tahun 2020, Indonesia kembali dicoba dengan kehadiran virus corona dengan segala akibat yang ditimbulkannya. Bukan hanya seluruh stakeholder daerah yang mengerahkan segenap tenaga untuk menekan perkembangan virus agar merajalela, pemerintah pusat pun mengupayakan segala ikhtiar baik membeli ribuan sejumlah rapid test kit dari China, mendatangkan obat-obatan untuk para korban virus corona, hingga membuat kebijakan-kebijakan demi kemaslahatan rakyat Indonesia. Belum selesai keletihan fisik-psikis pemerintah—dalam hal ini Presiden Joko Widodo tentunya— Allah memberikan kejutan di luar dugaan dirinya; Ibunda beliau kembali keharibaan Allah, Rabu, 25 Maret 2020. Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’un.. begitu sayangnya Allah, padamu, Pak Presiden.             Kendati sedang dalam guncan...

Islam dan Upaya Pencegahan Pernikahan Anak

Sebagai kitab suci pedoman hidup manusia, Alquran bukan hanya mengajarkan tata cara ibadah  mahdhah,  namun juga bertujuan untuk mencapai lima fungsi demi kemaslahatan seluruh manusia. Beberapa fungsi tersebut terangkum secara eksplisit dalam Alquran surah  Yunus (10) ayat 57: “ Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. Surah Yunus ayat 57 di atas memberikan uraian deskriptif mengenai fungsi-fungsi diturunkannya Alquran kepada manusia. Pertama , sebagai pelajaran bagi manusia.  Kedua,  penyembuh bagi segala macam penyakit (fisik maupun psikis).  Ketiga,  sebagai petunjuk  atau pedoman hidup agar manusia memiliki arah dalam menjalani peranannya sebagai manusia sekaligus pemakmur bumi ( khalifah fil ardl ) dan  keempat,  sebagai sumber kasih sayang dari Allah bagi orang-orang beriman. ...

Meneladani Sifat Al-Amin dalam Konteks Kekinian

Suasana Mekah sore itu mencekam. Satu demi satu tetua kaum Quraisy juga beberapa perwakilan kabilah bersitegang. Pikiran mereka sama; ingin sekali mendapat kesempatan meletakkan batu suci itu di tempat terdalam. Siapa yang tak ingin meletakkan batu mulia nan pekat hitam? Tentu, karena batu itu dianggap suci oleh Rasulullah, setiap suku dan para pembesar Quraisy bersikukuh ingin mendapatkan kehormatan meletakkannya. Namun, sayang, perdebatan berlangsung sangat panjang dan sengit, tak kunjung memeroleh jalan keluar. Sebagian dari mereka berpikir bahwa para leluhur dan penjaga Ka’bah-lah yang paling berkuasa untuk meletakannya, sementara dari kabilah lain tentu berat menerima keputusan sepihak yang seolah tiada dasarnya. Hingga akhirnya, datanglah sosok pemuda terpercaya di tengah-tengah mereka. “Jika aku boleh mengajukan usul, ambillah kain lalu letakkan batu hitam itu di tengah-tengah kain ini. Dengan demikian, seluruh perwakilan kabilah mendapatkan kesempatan meletakkan batu mul...

Memahami Dimensi Tersembunyi dari Sebuah Musibah

Dalam hidup, terkadang kita dihadapkan oleh kondisi yang tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang diinginkan. Bagaikan dua sisi mata uang, kebahagiaan dan kesedihan itu adalah keniscayaan. Seseorang yang memandang musibah itu adalah  sesuatu yang wajar-alami bisa saja terjadi atas kehendak Tuhan, maka dirinya cenderung mudah untuk ridha terhadap kehendak-Nya. Sebaliknya, jika seseorang memandang musibah itu adalah sebuah bentuk kutukan Tuhan sekaligus beban, maka ia cenderung membenci datangnya musibah dan tak jarang, menjadikan aktivitas negatif sebagai bentuk pelampiasan. “ Alladzi khalaqal mawta wal hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala ,” Alquran surah al-Mulk/67: 2 tersebut sebetulnya sudah memproklamirkan dengan sangat gamblang bahwa Tuhan yang Maha Suci—menjadikan kematian dan kehidupan adalah  sesuatu  yang pasti terjadi dalam diri makhluk hidup (dalam hal ini manusia) agar Allah mengetahui secara pasti siapa saja makhluk-Nya yang memiliki amal perbuatan yan...

Menjaga Kemanusiaan

Menjaga Kemanusiaan Ina Salma Febriany             Sebagai agama yang tidak hanya mengajarkan ritual beribadah semata, Islam juga memperhatikan aspek-aspek penting yang harus dilakukan oleh segenap pemeluknya— misalnya tata cara interaksi sosial antar sesama manusia dan pentingnya menjalani pola hidup bersih sehat. Poin pertama jelas, interaksi sesama manusia baik sesama agama maupun lintas agama bertujuan menjalin tali kasih sayang ( silah-arrahim / silaturrahim) untuk menyatukan beragam perbedaan. Sedangkan poin kedua, Islam betul-betul mengajarkan cara bersuci dengan benar baik ketika memiliki hadats kecil maupun besar dan juga kewajiban berwudhu sebelum melaksanakan shalat. Oleh karenanya, bab thaharah (bersuci) menjadi bab inti dan sangat penting yang dibahas dalam beragam kitab fiqh.             Selain isyarat wudhu menjadi satu-satunya diajarkan langsung   d...

Ridha dan Bahagia; Kunci Kesehatan Mental Sebenarnya

Keridhaan atas takdir yang tidak diinginkan adalah hal yang sangat dianjurkan. Sabar dalam menghadapinya adalah hal yang diwajibkan . (Hasan al-Bashri) ----- Belum selesai tema kita mengenai #CoVid19 yang kian hari kian mengkhawatirkan ini 😟. Kita masih akan terus mendiskusikan issue ini--- namun dalam sudut pandang/ perspektif yang berbeda. Bukan soal angka-angka tumbuh/ sembuh/ kematiannya (sebab kalau soal angka, teman-teman tentu bisa mengakses situs yang terpercaya), saya hanya ingin membahas ini dari sisi effect yang ditimbulkannya. Hal penting dan paling mendasar yang harus kita sadari sedari awal adalah; nafas, hidup, dan segala yang terjadi pada hidup kita sudah tertulis rapi dalam suatu kitab Lauh al-Mahfudz (Qs. Al-Hadid/ 22-23),  " Apapun bencana yang menimpamu baik di bumi maupun yang menimpa dirimu sendiri sudah tertulis dalam sebuah catatan kitab (Lauh Mahfudz) sebelum terjadinya bencana itu. Sungguh, hal itu sangat-sangat mudah bagi Allah, " ...

Coronaviruses? Yuk Belajar Manage Cemas dan Stress!

       Takkan hilang dari ingatan kita semua; awal 2020 yang  penuh  dengan duka  cita; musibah banjir belum selesai rasa sedih dan letihnya, awal Maret Indonesia dilanda kepanikan luarbiasa karena hadirnya Mbak Corona ( btw ini virus mbak apa mas? ) 😏! IYA, kita semua takut dan panik karena virus yang awalnya datang dari China ini kemudian menyebar, merajalela dan mengubah tatanan hidup kita πŸ˜– Panik karena yang terlihat melalui suapan berbagai media; di negara asal virus pertama ini adalah kematian di mana-mana, mayat bergelimpangan ribuan jumlahnya. Panik karena takut kalau-kalau kita, adik kita, kakak kita, orangtua kita menjadi salah satu korbannya 😒. Efek panik yang nggak termanage dengan cantik ini akhirnya membuahkan perilaku serakah tanpa rasa dosa. Contohnya? panik ngeborong segala hand gloves , masker, hand sanitizer dan segala vitamin, suplemen, obat-obatan lainnya sampai sayur, buah, beras, keperluan rumah tangga ludes tiada sisa. Entah...