Skip to main content

Sayyidah Aisyah Ra dan Sisi Luar Biasanya!


Assalaamu'alaikum, Dear!Apa kabar? semoga semua sehat lahir batin, ya, Aamiin..by the way..

Siapa yang nggak hafal dan lagu Aisyah yang lagi ngehits itu? Semua orang pasti hafal karena lirik dan musiknya easy listening. Artis dan selebgram tanah air pun beramai-ramai mengcover lagu itu sampai ada yang salah tulis OFFICIAL LIRIC padahal itu lirik dari dia bukan, lagu dia juga bukan! Wkwkw.. (jadi sama-sama belajar ya buat menghargai karya orang lain, deh ya..)

Nah, Dear, tau nggak sih jauh sebelum lagu Aisyah ngehits 2020 di era pandemi corona ini, sebenarnya Allah sudah merekam dengan baik peristiwa-peristiwa penting yang dialami Aisyah dan MENCATAT juga MENGABADIKANNYA dalam Al-Qur’an! masyaAllah.,. kira-kira peristiwa apa aja ya yang direkam al-Qur’an? Nah sebelum kita bahas, temen-temen perlu tahu bahwa Aisyah ra adalah perempuan CERDAS LUAR BIASA bukan hanya pada zamannya  tapi MELAMPAUI zamannya! Gimana nggak cerdas, coba sebutin perempuan mana yang bisa meriwayatkan ribuan hadits langsung dari Rasulullah dengan sanad yang shahih, lafadznya sharih, tsiqqah, dhabit, dan beliau terpercaya. Gimana nggak terpercaya? Beliaulah sosok yang terdekat dan paling dekat dengan Rasulullah sehingga seluruh perkataan (qaul), perbuatan (fi’l) dan ketetapan (taqrir) Rasul disaksikan secara utuh oleh Aisyah ra.

Selain kecerdasannya, kita lupakan dulu urusan/ kepentingan politis yang menimpa Aisyah karena akan jadi panjang dan mengeruh kalau kita bahas alasan Aisyah mau ikut perang unta (perang Jamal) melawan Ali ra—meskipun kajian ini juga sangat penting dibahas. Mungkin  well, di lain waktu ya! serius kajian perang Jamal ini super panjang dan harus dipahami dengan niat dan hati yang jernih untuk mau dalami dan pelajari kisah ini. So, kalau bahas soal peperangan Aisyah vs Ali (isteri dan mantu Rasulullah ini, ya bisa sehari semalam), hehehe..

Oke, Well.. kita back to tema ya. Kira-kira ayat apa aja yang diabadikan Allah buat Aisyah ra? Mulia banget beliau sampai direkam langsung kisahnya oleh Allah, masyaAllah! Cuzzzz, Yuk kita simak!

1. Qs. At-Tahrim 1-5 (Pengharaman Madu; Deskripsi Isteri ‘yang Saking Cintanya’ Dilanda Api Cemburu J )—Bukti bahwa Nggak Ada Rumah Tangga Adem Tanpa Masalah dan Amarah.. *cie
Qs. at-Tahrim ayat pertama sampai ayat kelima, merekam dengan jelas teguran Allah buat Rasulullah. Hah, sekelas Rasul aja ditegur Allah? Serius you, Ndro? Yes! Rasul ditegur karena mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah (yakni madu). Btw, kenapa gitu alasan madu ini sampai diharamkan Aisyah Cemburu karena Cinta banget sama Rasulullah!
Pengharaman madu oleh Rasulullah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam kitab al-iimaan wan nudzuur, al-Hasan bin Muhammad memberitahu kami, al-Hajjaj memberitahu kami, dari Ibnu Juraij, dia bercerita, ‘Atha’ mengaku bahwa dia pernah mendengar ‘Ubaid bin ‘Umair bercerita, aku pernah mendengar ‘Aisyah mengaku bahwa Rasulullah saw. pernah singgah di tempat Zainab binti Jahsy (mantan isteri anak angkat Rasulullah, budak, Zaid bin Haritsah) dan meminum madu disana. Kemudian aku (Aisyah ra) bersepakat dengan Hafshah ra, jika beliau memasuki rumah salah satu dari kami, maka katakanlah kepada beliau, “Sesungguhnya aku mencium bau maghafir pada dirimu, pasti engkau telah memakan maghafir.”
Kemudian Nabi Saw. menemui salah seorang dari keduanya, maka dia mengatakan hal itu (bahwa mulut Rasul harum aroma maghafir; Maghafir adalah sesuatu yang menyerupai getah yang ada pada pohon ramats yang memiliki rasa manis. Demikian menurut al-Jauhari.
Imam Muslim meriwayatkan hadits ini dalam kitab ath-Thalaaq dari kitabnya Shahih Muslim) kepada beliau. Lalu beliau berkata: “Tidak, tetapi aku telah meminum madu di rumah Zainab binti Jahsy, dan sekali-sekali tidak akan meminumnya lagi.” Kemudian turunlah ayat untuk menegur dan meluruskan perkataan Rasul, “Yaa AyyuHan nabiyyu lima tuharrimu maa ahallallaaHu laka –ilaa qauliHi Ta’ala—in tatuubaa ilallaaHi faqad shaghat qulubukumaa (“Hai Nabi, mengapa engkau mengharamkan apa yang telah Allah halalkan bagimu, -sampai pada firmanNya- jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sesungguhnya hatimu berdua telah condong [untuk menerima kebaikan],”) berkenaan dengan ‘Aisyah dan Hafshah.Wa idz asaran nabiyyu ilaa ba’dli azwaajiHii hadiitsan (“Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istri beliau suatu peristiwa.”) berkenaan dengan, “Tidak, tetapi aku telah meminum madu.”
Sedangkan Ibrahim bin Musa berkata dari Hisyam, Rasulullah Saw. bersabda, “Aku tidak akan mengulanginya lagi [minum madu] dan aku bersumpah untuk itu. Karenanya, janganlah engkau memberitahukan hal itu kepada siapapun.” Demikian yang diriwayatkan dalam kitab ath-Thalaaq dengan sanad ini dan dengan lafadz yang berdekatan.
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Anas, dia berkata, “Umar menceritakan bahwa istri-istri Nabi saw. pernah berkumpul karena cemburu. Lalu kukatakan kepada mereka: ‘Jika Nabi menceraikan kalian, boleh jadi Rabbnya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari pada kalian, yang patuh, yang taat, yang bertaubat, dan yang mengerjakan ibadah.’Firman Allah: sayyibaatiw wa abkaaran (“Yang janda, dan yang perawan.”) maksudnya, di antara mereka ada yang janda dan ada juga yang masih perawan. Yang demikian itu agar lebih menyenangkan hati, karena keragaman itu sangat menyenangkan hati.

2. Qs. An-Nur/ 24: 11-21 (Allah langsung membersihkan nama Aisyah dr Hoax)
Fitnah dan cerita dusta itu bukan barang baru. Nabi Muhammad SAW pun pernah diserang oleh fitnah dan cerita dusta yang sangat keji. Jika kita/  or saya  deh hidup di zaman Nabi, saya ga sangguppp! dan bagaimana harus bersikap, karena Nabi pun tak berdaya melawan fitnah tersebut. Bayangkan, seorang Nabi yang agung mengalami fitnah yang luar biasa keji; istrinya dikabarkan telah berselingkuh dengan laki-laki lain. Adalah Ummul Mukminin Aisyah RA difitnah telah melakukan perselingkuhan dengan Shafwan ibn Muaththal. Di satu sisi Nabi Muhammad SAW sangat sayang pada Aisyah dan berpikir bahwa tak mungkin Aisyah melakukan tindakan hina tersebut. Di sisi lain, Nabi sungguh tak berdaya menghadapi fitnah yang sudah menyebar luas. Begitu pula Aisyah; ia sangat terpukul karena fitnah tersebut, apalagi kemudian sikap Nabi kepadanya menjadi berubah: tak seperti biasanya. Hanya sabar dan sabar yang bisa dilakukan oleh Aisyah. Setiap malam Aisyah menangis merasakan derita akibat fitnah tersebut— ditambah Aisyah jatuh sakit dan pulang ke rumah orangtuanya (Abu Bakr ra dan Ummu Rumman); pas sakit ini, Aisyah makin perih hatinya karena Rasul cuek banget. Ya gimana atuh Rasul juga cemburu dan hampir kemakan hoax. Parah sih ini hoax. Nyebelin! Siapa yang nyebarin? Dia adalah seorang munafiq yaitu Abdullah bin Ubay bin Salul.
Sebulan lebih fitnah itu menyebar dan kehidupan rumah tangga Nabi dan Aisyah cukup terganggu. Sampai akhirnya Allah menyelamatkan Aisyah dari fitnah itu dengan menurunkan wahyu: “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.” (QS An-Nur: ayat 11 sampai ayat 21).
Dalam kitab An-Naba’u al-Azhim, Dr Muhammad Abdullah Daraz menjelaskan berbagai hikmah dari kejadian tersebut. Salah satu hikmah yang sangat agung adalah kesabaran dan kejujuran Nabi Saw. Sebagai manusia yang menerima wahyu, bisa saja Nabi membela Aisyah, dengan mengatakan bahwa Allah telah menurunkan “wahyu pembelaan” sejak hari pertama tersebarnya fitnah tersebut. Namun tidak mungkin itu dilakukan oleh Nabi. Nabi tak mungkin berbohong. Beliau hanya bisa bersabar dan yakin bahwa Allah pasti akan menyelesaikan masalah yang sedang beliau dan keluarganya hadapi.
Masya Allah, Allah Yang Maha Mengetahui akhirnya ‘membongkar’ hal yang sebenarnya terjadi. Menyatukan kembali cinta Rasul dan Aisyah yang sempat terpecah belah. Ya Allah, sakit bangetttt dan parah sih ini dampak HOAX! Nah, semoga kita bisa lebih hati-hati dan bijak yaaa dalam menyebarkan berita yang BELUM TAU KEBENARAN/ SUMBERNYA..
Alhamdulillah, semoga teman-teman bisa mengambil ibrah atas peristiwa yang menimpa Rasul dan Aisyah ini, ya!

Comments

Popular posts from this blog

Puasa Karena Pengen Masuk Surga, Atau?

Alhamdulillah , dengan penuh suka cita, sebagian besar umat Islam menyambut salah satu bulan mulia ( syahr haram ), bulan rajab yang kian mendekatkan kita ke bulan suci Ramadhan. Ungkapan suka cita itu termanifes dalam beragam bentuk, ada yang lebih rajin mengkaji al-Qur’an, memperbanyak shalat malam, merutinkan sedekah, sampai berupaya puasa sunnah. Terkait berpuasa di bulan Rajab, memang tidak ada ketentuan khusus atau hadits yang dijadikan rujukan. Jikapun ada, hadits itu dha’if (lemah) dan tertolak. Namun demikian, ada satu hadits yang menganjurkan umat Islam untuk merutinkan berpuasa sunnah pada bulan-bulan haram, meski tidak khusus hanya di bulan rajab karena bulan haram itu ada empat yakni Zulqa’dah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Bulan haram artinya bulan yang mulia. Allah memuliakan bulan ini dengan larangan berperang. Rasulullah SAW bersabda kepada Abdullah bin Harits yang bertanya tentang puasa sunnah kepada beliau: “ Berpuasalah kamu di bulan kesabaran (Ramadhan), kem...